Jumat, 05 Juni 2015

About our Team

Kami adalah Team dari Grup 7, berjumlah 6 orang dengan

DharmaPo Eka Putra 1701309406
Ghina Nurvita Sari 1701333696




Anggitta Syah Putri 1701306650
Yuvento Cungiono 1701300464

Rosyid Prasetio Wibowo 1701291314
Mochammad Helmi 1701306386

Ini lah Kami, Pengajar dari Sanggar Kemanggisan ^^ Thanks Guys

The Last Day

Akhir bulan Mei lalu, hari terakhir kami untuk bertemu dengan mereka, dan kami akan jadikan ini moment indah buat mereka, hari ini berencana kami hanya mengulang pelajaran dari pert 1 sampai 3 kemarin, dan pertemuan kali ini terbilang cepat dan effisien, karena kami hanya sekilas dan karena memang ada pengajar dari tempat lain selain kami, jadi kami sangat persingkat waktu untuk bertemua mereka, ini ada beberapa moment yang kami dapatkan :





Sekian dari kami ^^ #TeachForIndonesia




Creative Learning Sanggar Kemanggisan

Kreatif dalam KBBI (Kamus besar bahasa Indonesia) adalah Memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu, pekerjaan yang memiliki kecerdasan daya imajinasi, pertemuan ketiga ini kami mengjarkan mereka untuk bisa kreatif, kita menggali kemampuan mereka dalam berimajinasi, dan Kreativitas sendiri adalah Proces dari Kreatif atau sedang melakukan hal tersebut.

Pertemuan ketiga memang terbilang cukup seru bagi mereka, karena mereka diajarkan caranya membuat sesuatu, walau kami hanya mengajarkan dasar origami, menggambar, melukis dan bahkan dasar bermain alat musik namun canda tawa mereka yang kami tahu bahwa mereka menyukai kreativitas, karena memang kebanyakan anak kecil lebih memakai imajinasinya dibanding dengan Logika mereka, dengan bantuan team kami, kami mengajarkan banyak tentang itu, terlebih saya, dalam hal ini saya lah yang terbilang sangat menyukai nya sama seperti kebanyakan dari mereka, karena saya lebih suka menggunakan imajinasi dibanding Logika, saya megjarkan Menggambar wajah, mewarnainya.

Terbilang pelajaran yang mengasyikan untuk mereka, karena mereka semangat untuk menggambar sesuatu, membuat sesuatu, dan menciptakan ide baru untuk membuat sesuatu, contoh mereka membuat pesawat kertas dengan kertas dan menggambar sisinya, mereka juga berimajinasi bahwa itu adalah pesawat terbang, mereka berimajinasi dengan bantuan pesawat kertasnya, mungkin terbilang simple dan biasa saja, tapi disisi kecerdasan berimajinasi kami melatih itu, mungkin jika besar nanti salah satu dari mereka membuat film Fantasy dengan imajinasinya, atau beracting di film Laga, kita tidak tahu, kita hanya mengajarkan kepada mereka untuk mengasah kecerdasan kreatif dengan kreativitas.

Social Learning Sanggar Kemanggisan

Hari kamis tanggal 28 mei 2015, saya bersama team kembali mengunjungi sanggar kemanggisan, hari ini kami mempersiapkan lebih dalam beberapa materi yang akan kami ajari, bukan hanya tentang pendidikan dasar dan pendidikan materi tapi kami membawa juga pendidikan kreatifitas dan sosial, kami mengajarkan kepada mereka tentang bagaimana jadi seorang anak yang bisa dicintai oleh orang lain, dengan arti seseorang yang bisa dihargai orang lain, dengan rasa kepedulian sosial dan kemampuan kreatifitas mereka, mereka memang masih sepantaran anak SD tapi sejak dini lah mereka harus ditanamkan rasa persahabatan, kepedulian dan menghormati sesama.

Saya datang bersama team pagi hari, karena mendapat jadwal untuk pagi, dan kami membawa bekal pendidikan sosial, bagaimana cara persahabatan dengan sekelilinginnya, karena setiap manusia sama di mata tuhan, tidak ada yang beda, derajat manusia sama di
mata tuhan, dengan persahabatan lah mereka bisa saling berbagi, saling menghormati, saling peduli dan kesosialan lainnya. bukan hanya kepada kami ataupun teman temannya, tapi kami juga mengajarkan menghormati orang tua yang renta dan harus menolong mereka, menolong bukan hanya membagi sesuatu kepada mereka, tapi menolong dengan caranya yang baik.


Indonesia adalah negara yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak di dunia, mempunyai adat terbanyak, agama terbanyak, bahasa terbanyak. maka dari itu kami mengajarkan kepada mereka kepedulian sesama walau berbeda RAS, AGAMA, SUKU dsb. karena kami adalah Indonesia, Indonesia yang satu, dan satu untuk Indonesia.

Setelah mengajarkan sikap kepedulian sosial selama kurang lebih 2 jam, kami menyudahi kelas, dan melanjutkan dengan kelas kreatifitas minggu depan.


Minggu, 31 Mei 2015

"Sanggar Kemanggisan"

Sanggar Kemanggisan, adalah suatu tempat kecil di tengah kota Jakarta yang Ramai dengan penduduk, namun Sanggar ini masih dapat berdiri kokoh dengan hanya Kayu yang menopang atap dan lantainya, tapi disini lah pengetahuan dan kebahagiaan dapat sejalan. Anak anak SD dengan tingkat 1 sampai 6 mereka semua disini, setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah mereka belajar pagi disanggar ini, ketika siang pulang sekolah mereka akan ke sanggar ini untuk belajar lagi, kehidupan buku dan pengetahuan semua ada, dari matematika, saint, pengetahuan sosial dan budaya bahkan agama mereka mempelajari nya disini.

Hari itu bertepatan pada tanggal 16 April 2015 silam, saya dan team saya mendapatkan tugas dari Mata Kuliah Character Building untuk membangun Social Experience, jauh jauh hari team kami sudah mempersiapkan semua, dan akhirnya kami memilih sanggar kemanggisan untuk berbagi ilmu pada adik adik di sanggar itu, kita berangkat pagi ke sanggar, berbekal buku dan ilmu pengetahuan, sesampainya disana saya melihat hanya ada kayu dan tembok yang menopang atap dan lantai, saya melangkah masuk kedalam dengan perasaan sedih, ketika saya masuk, banyak anak anak kecil disanggar itu yang merasa bahagia, mereka tidak menganggap itu sebuah sanggar kecil di kota besar, mereka berfikir bahwa disitulah mereka dapat bermain dan belajar.

Saya mengajarkan satu anak kecil, dia berkemauan keras untuk bisa Matematika, jujur saya orang yang membenci matematika, tapi ketika anak itu meminta untuk mengajarkan perkalian dan pembagian pada matematika saya mengjarkan, ketika itu perasaan saya bingung,
 kenapa anak ini bisa sangat menyukai Matematika ?
 apa yang membuat dia tertarik dengan matematika ?
dan saya menemukan jawabannya, ketika saya membuatkan soal dan dia menyelesaikannya, walaupun agak lama tapi anak ini mau belajar menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri, ketika saya tanya
kenapa sih kamu suka banget sama matematika?
engga apa apa ka, cuma suka ngitung aja
dia menjawab sambil tertawa, saya berfikir mungkin jika dia sudah besar dia akan mengatakannya seperti ini
"bukan matematika nya ka yang aku suka, tapi bagaimana cara aku bisa menyelesaikan masalah pada masalah ini"
mungkin awalnya dia membenci matematika, tapi ketika dia mempunyai cara untuk menyelesaikannya dia menjadi suka, seperti halnya kita sangat takut kepada harimau, tapi ketika kita tahu kelemahan dari harimau itu dan kita akan terus membuat harimau itu jinak pada akhirnya kita menyukai harimau itu, bahkan berteman. Pemikiran seorang anak kecil bukan dilihat dari seberapa besar dia berkata, tapi seberapa hebat otak kita bisa memahami isi dari setiap kata yang dikeluarkan olehnya.

Team kita dibagi beberapa kelompok pengajar, ada yang mengajarkan matematika, mengjarkan saint, tergantung dari apa yang anak anak itu mau diajarkan, mungkin beberapa dari mereka menyukai seni, seperti bermain musik
, menggambar atau bahkan bermain wayang, mereka bukan anak anak yang mudah menyerah tapi mereka adalah anak anak yang mau belajar, mungkin orang melihat dengan sebelah mata, tapi kami merasakan bahwa mereka mempunyai semangat yang luar biasa.






Para pengajar kami mengajarkan banyak kepada mereka memberikan pengetahuan yang lebih, mengajarkan apa yang belum diajarkan di sekolahnya tapi kami tetap pada jalur untuk mengjarkan, mereka diajarkan dengan kebahagiaan dan kami mendapatkan pengalaman lebih, bukan hanya menjadi seorang pengajar anak SD, tapi kami mendapatkan bagaimana rasanya hidup
di tengah kota yang megah, kaya, dan mewah itu ada salah satu tempat dimana masih ada yang belajar dari tempat yang benar benar sudah terbilang tidak layak, tapi mereka masih berjuang dengan semangat untuk bisa mendapatkan pengetahuan yang kelak akan membahagiakan diri mereka sendiri.






Berjumpa dengan anak anak itu membuat saya menambah pengalaman sosial, bagaimana mereka mendapatkan ilmu dari kami, yang nanti nya menjadi penerus dari generasi kami, mereka memang hanya seorang anak anak, tapi semangat mereka bukan semangat anak anak, mereka mempunyai semangat yang mampu menyuarakan indonesia yang sebenarnya, semangat dari bangsa ini, walau dipandang remeh tapi mereka dapat meninggi, bagaikan seekor kancil di hutan dan jika diremehkan mereka dapat mengaung seperti singa di hutan. sekian dari pengalaman pertama saya di Sanggar Anak Kemanggisan.